Sahabat Kecil by Gita Tunggal Crescendo Singers League

Sabtu, 10 Oktober 2015

Breaking The Silence

KOLOSE 3: 1-14
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Makasih loh Tuhan.. Semua Engkau sebutkan.. Firman yang sempurna..
Aku memang sedang tidak mencari "perkara di atas". Dan aku menolak untuk mati bagi-Mu..
Lebih memilih "percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, penyembahan berhala, marah, geram, kejahatan, kata-kata kotor, dusta, dan dendam."

Dan juga lagi bertanya-tanya kenapa aku yang dipilih, Tuhan? Aku udah begitu busuk. Dan malah bertanya kebaikan apa yang telah ku lakukan sehingga Engkau memilihku. Anugerah menjadi kabur. Lupa bahwa ada kasih yang melampaui segala akal.

Dan sekarang Engkau memintaku mengenakan "belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran, ... mengampuni, ... kasih, sebagai pengikat yang mempesatukan dan menyempurnakan."

Apakah aku mengasihi Allah dengan segenap hatiku karena Dia lebih dahulu mengasihiku?Manakah yang lebih kuat, keinginanku untuk meraih harta duniawi atau harta rohaniku di dalam Kristus? (Kol. 3:1). Dia rindu damai sejahtera-Nya menguasai hati kita.
Apakah aku mengasihi Allah dengan segenap jiwaku? Apakah aku mendengarkan perkataan Allah tentang identitasku? Apakah aku menjauhi nafsu untuk memuaskan diri? (ay.5). Apakah aku lebih berbelaskasihan, murah hati, rendah hati, lemah lembut, dan sabar? (ay.12).
Apakah aku mengasihi Allah dengan segenap akal budiku? Apakah aku memusatkan perhatian pada hubunganku dengan Yesus, Anak-Nya, atau membiarkan pikiranku berkelana? (ay.2). Apakah pikiranku membawaku pada masalah atau solusi? Persatuan atau perpecahan? Pengampunan atau pembalasan dendam? (ay.13).
Huft :")

Ketika selama ini aku merasa Allah diam, pada saat ini aku merasa Allah yang memecah keheningan ini. Dan keheninganku dalam tulisan ini, karena hal mengecewakan di masa lalu, berakhir. Aku ternyata sangat butuh pause and pondering ini. Butuh menaruh batu-batu kecil untuk membangun sebuah monumen spiritual dengan Allah.

Depok
Minggu, 11 Oktober 2015
Ditulis dengan hati yang teriris-iris