Sahabat Kecil by Gita Tunggal Crescendo Singers League

Selasa, 08 September 2015

Untuk Anda



Teruntuk anda yang membaca blog ini.

Ini merupakan sebuah tulisan dari penulis kepada Anda sekalian. Kali ini saya akan menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan.

Pada dasarnya blog ini adalah sebuah ruang dan wadah spiritualitas saya pribadi dengan Tuhan. Maka dari itu, tulisan-tulisan yang pernah saya buat dalam blog ini merupakan sebuah kejujuran. Karena tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, maka tidak ada gunanya untuk menutupi segala sesuatu di hadapan Tuhan. Meskipun dengan tetap menjaga nama-nama pihak yang terkait dalam setiap tulisan ini.

Blog ini saya buat untuk membangun sebuah "batu monumental" kepada Tuhan. Saya menulis karena saya ingin melihat perjalanan saya dengan Tuhan selama saya masih hidup. Tentunya ada banyak hal yang terjadi dalam hidup pribadi seseorang. Maka, saya tidak ingin melewatkan peristiwa yang saya anggap krusial dengan tidak menulis pengalaman saya di blog ini. Fungsinya adalah ketika saya dibawa dalam sebuah perjalanan bersama Tuhan, maka saya dapat melihat karya-karya Allah di masa lalu. Ini bisa menjadi kekuatan spiritual pribadi dengan Allah.

Kedua hal tersebut saya maksudkan sebagai suatu hal yang bersifat rahasia. Namun seiring berjalannya waktu, blog yang bersifat pribadi ini mulai tersebar. Saya memperhatikan bahwa jumlah viewers dalam blog saya menjadi bertambah. Memang saya juga memiliki andil dalam terpublikasinya blog ini dengan mencantumkan alamat blog ini dalam social media saya. Hal ini karena awalnya saya sempat berpikir selama tulisan ini dapat menjadi berkat dan Tuhan semakin dimuliakan oleh yang lain maka tidak masalah jika orang lain turut membaca.

Hanya saja dalam dua kali kesempatan, akhirnya saya mengetahui ternyata blog ini disebarluaskan oleh seseorang yang bahkan saya tidak tahu siapa yang menyebarluaskannya. Hal ini tentu menyebabkan kecurigaan kepada orang-orang tertentu. Mengapa hal yang sifatnya rahasia dan pribadi harus disebarluaskan? Apa pertimbangannya? Kondisi seperti apa yang membuat blog ini harus disebarluaskan? Adakah suatu urgensi di dalamnya? Kekecawaan saya tidak dapat ditahan lagi.

Selanjutnya, ada juga hal yang saya ingin Anda ketahui.

Masih ingat dengan rencana pembunuhan yang saya buat sebelumnya? Saya akan beritahu sesuatu di sini. Tapi, saya sangat memohon untuk tidak menyebarluaskannya. Ini merupakan kepercayaan terakhir yang saya tulis dalam blog ini. Dalam waktu 7x24 jam, saya akan menghapus blog ini.

Sesungguhnya, Anda sedang saya jebak dalam jeratan hukum. Mengapa?

Ketika saya sempat ingin membunuh beberapa orang, saya sempat berpikir cara lain supaya orang lain tetap bisa merasakan dendam saya. Tapi tetap harus ada nyawa yang melayang. Caranya adalah dengan cukup membunuh satu orang saja dari sekian banyak orang yang saya benci, mengakui bahwa saya merencanakan sendiri pembunuhan itu (Pasal 340 KUHP Pembunuhan Berencana) dan menyatakan bahwa ada orang-orang yang mengetahui rencana pembunuhan saya tapi tidak melakukan sebuah pencegahan sebagai sebuah kelalaian (culpa). Tindak pidana tidak hanya sebuah tindakan aktif, melainkan juga mencakup tindakan pasif. Dengan kata lain, Anda secara pasif terlibat dalam pembunuhan ini karena telah mengetahui rencana ini. Maka, Anda akan terjerat dalam sanksi pidana. Inilah jebakan yang saya buat supaya Anda ikut terlibat dalam persidangan nanti.

Ironis bukan? Seseorang yang katanya punya visi untuk membangun bangsa melalui bidang hukum justru menyalahgunakan hukum itu sendiri.

Sudah dapat membayangkan besarnya tumpukan kepahitan yang saya rasakan? Sudah dapat melihat betapa busuk dan kejamnya saya?? Anda boleh kecewa. Anda boleh sedih. Anda boleh marah. Anda boleh juga membalas apa yang saya perbuat kepada Anda. Itu hak Anda.

Hanya saja, Allah membuat rencana ini gagal. Ya tentu saja dengan cara-Nya sendiri, Dia melembutkan saya, meskipun sampai sekarang kepahitan ini belum terselesaikan. Saat ini, saya sedang mencoba untuk terus mendengar suara-Nya, mencoba tetap berserah, dan memohon kekuatan untuk dapat mengampuni dan mengasihi.

Sebenarnya saya ingin menyampaikan hal ini kepada Anda sekalian secara langsung. Akan tetapi, saya tidak mengetahui semua identitas yang terus-menerus melihat blog ini. Maka dari itu, saya hanya bisa menyampaikan kepada Anda melalui pesan tertulis ini.

Terima kasih.
Samuel Ivander Aritonang