Sahabat Kecil by Gita Tunggal Crescendo Singers League

Jumat, 26 Juni 2015

Amor

Celaka!
Celakalah manusia!
Celakalah aku!
Celakalah kamu!
Celakalah kita!
Celakalah mereka!

Hancur
Sesat
Fasik
Buta
Tuli
Beku
Terbelenggu
Munafik.

.
.
.

Another weeks of contemplation. What is going on here? In the light of the Gospel, You show me my mistakes and open my eyes to the others. We are in the end of disunity!

Can't you see? The heart of a man is the most rotten place in the world.

Additionally, (Sincerely, I don't wanna say but I have to admit it) there were people out from ministry/Christian because they did not feel love anymore..
Why do we do that?
Do we lost the purity of love? Or are we just loving the others in a wrong manner?

Look at the past...
The First Letter of John stated clearly: 'God is Love". Yeah, we worship God of Love!
Apostle John in his letter to Corinthians stated in the beginning of the chapter: "I speak in the tongues of men and of angles, but have not love, I am a noisy gong or a noisy cymbal."

Unfortunately, sometimes we fail in love

Someone said on her sermon, "We are hard loving each others not because not loving them, but because we are loving ourselves too much."

The heart of a man is the source of the problem.

We do not overcome flesh by flesh. Even more, it is very impossible! That is why, the only way to overcome sin in Gospel way is crying out loud, "Abba, Father" as written by Apostle Paul to Romans.

Ya Abba. ya Bapa! Harus diakui mengasihi itu sulit.
Kadang ga habis pikir, mengasihi saudara aja sulit, gimana mau mengasihi musuh? Tapi, Engkau mengasihi kami yang adalah seteru-Mu dan bahkan Engkau mengangkat kami jadi anak-Mu. Yang harus diubah bukanlah mereka, namun hati kami. Sama seperti Kristus membuktikan kasih-Nya kepada kami, kiranya kami boleh membuktikan kasih kami kepada-Mu dan kepada sesama. Syukur Injil sekali lagi boleh menerangi hati ini.

.
.
.

Wanna hear a story? This is the greatest romance story ever happened in the world. You will not find another story like this. It seems a tragedy at first, but in the end we will find the definition of true love.

Down the Via Dolorosa in Jerusalem that day
The soldiers tried to clear the narrow street
But the crowd pressed in to see
A Man condemned to die on Calvary

He was bleeding from a beating, there were stripes upon His back
And He wore a crown of thorns upon His head
And He bore with every step
The scorn of those who cried out of his death

Down the Via Dolorosa called the way of suffering
Like a lamb came The Messiah, Christ The King
But He chose to walk that road out of His love for you and me
Down the Via Dolorosa all the way to Calvary.



"If you are looking for a definition of love, we should look not in a dictionary, but at Calvary."
John Stott

Sabtu, 20 Juni 2015

Ria

Thank you Lord for today service! :)
Waahhhh senaangg!! Every single detail seems joyful! Wohooooo :D

Sangat bersyukur tetap diberikan anugerah pelayanan siswa! Dipanggil untuk menjadi pemusik Sabtu ini ga kepikiran dipanggil jadi pelayan mimbar karena Stufell sebelumnya udah melayani jadi pemusik. Dan jawaban untuk menjadi pemusik sebenernya cuma karena banyak orang yang nolak jadi pemusik. Ibaratnya jadi back up aja untuk pelayanan kali ini.

Tapi, bersyukur di dalam pergumulan Allah tetap berbelas kasih menanamkan sukacita dalam melayani Raja! Waktu 2-3 hari untuk mempersiapkan hati dan teknis dalam melayani biasanya sih merasa kurang. Tapi, di dalam waktu yang singkat Allah boleh menyertai dan aku boleh menikmati Allah dengan sungguh-sungguh.

Every single detail is perfect! Waktu. Kondisi. Semuanya. Aku kagum, takjub, dan terheran-heran dengan cara kerja Allah. Sama sekali diluar pikiran, spekulasi, dan gambaran. Habis mendapat kehancuran kok malah diminta melayani?

Jalan yang sempit yang penuh pengorbanan. Itulah jawaban yang aku dapatkan dalam pelayanan ini. Yang bener-bener dinikmati dari Firman yaitu Matius 7: 13-14. Dalam persiapan, baru menyadari aku diberikan berbagai macam kesengsaraan agar aku benar-benar menghayati Firman yang akan aku bagikan dalam PA. Persiapan dalam lagu-lagu pun juga menggambarkan jalan mana yang harus dipilih. Begitu sempurnanya rancangan Allah daripada rancangan pribadiku.

Additionally, Alle gives himself to serve today!! Waahhhhh :"))) Semakin lengkap sukacita kali ini :D  Pelayanan pertamanya dia dan terus beroleh pertumbuhan dalam setiap kesempatan pelayanan yang akan Allah anugerahkan selanjutnya.

Fase kehancuran telah terlewati dan sangat bersyukur aku tidak meninggalkan Allah lagi. Betapa egoisnya dulu ketika jawaban Tuhan kepadaku adalah tidak. Selanjutnya, apa fase yang akan aku alami? Kesenangan? Kenyamanan? Kalo memang hal itu, tolong aku supaya aku tidak terperangkap dalam kenyamanan. Kalo memang aku sedang dipersiapkan untuk mengalami kesengsaraan lagi dan pastinya lebih berat kedepannya, tolong perlengkapi aku yang lemah.

Meskipun doa yang terlahir bukan dari hatiku sekarang, rasanya doa saat teduh hari ini mewakili kondisi kali ini:
Bapa Surgawi, seperti kami mengasihi barang kami yang berharga, terlebih lagi Engkau menyayangi kami, anak-anak-Mu! Terima kasih untuk jawaban doa dan kasih karunia-Mu yang ajaib. Amin.

.
.
.
.
GOD AND GOD ALONE
Reveals the truth of all we call unknown
And all the best and worst of man won't change the Master's plan
It's GOD'S AND GOD'S ALONE

GOD AND GOD ALONE
Is fit to take the universe's throne
Let everything that lives reserve it's truest praise for GOD AND GOD ALONE

Jumat, 19 Juni 2015

Ada Lagi? Jalan yang Mana?

Ada lagi ya Allah yang bisa aku persembahkan?
Sangat telak.
"Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur" Mazmur 51:19
Abraham...
Ayub...
Daud...


Fase sekarang ini memang sangat sesak.
Jelas saja.
Jalan yang diambil adalah jalan yang sempit.
Makanya hanya sedikit orang yang mengambilnya.
Bahkan Engkau sendiri yang menyuruhku "Masuklah melalui pintu yang sesak itu" Matius 7:13

Yang aku hadapi sekarang ini pastilah lebih ringan daripada apa yang akan ku hadapi ke depannya. Akan lebih dahsyat gelombang dan badainya kedepannya. Kalau suatu saat tiba waktunya, perlengkapilah dan kuatkan, ya Allah..
Peter Scazzero dalam bukunya Emotionally Healthy Spirituality mengutip dari buku Dark Knight of The Soul karya St. John of The Cross menuliskan..

"Semakin terang dan murni terang supernatural dan ilahi, semakin gelap pengalaman jiwa kita."

Semakin berjalan, semakin sesak...
Semakin sesak, semakin menderita...
Semakin mederita, semakin sekarat...
Dan akhirnya...

Mati..
Itulah panggilan setiap orang percaya.
Itulah teladan Sang Pengajar yang Benar.
Itulah tujuan akhir kita.

Lalu, buat apa memilih jalan menuju 'kematian'?
Siapa orang 'bodoh' yang mau memilih jalan 'kematian'?

Mereka yang rendah hatinya...
Mereka yang berpegang pada perjanjian-Nya...
Mereka yang berpegang pada peringatan-Nya...
Yang mengerti arti 'kematian' sejati.


Kamis, 18 Juni 2015

The God of Control

Baru saja tersadar, melalui penghancuran inilah aku dibawa semakin dekat dengan Tuhan.

Merasa semakin bisa menghayati Tuhan sekalipun menyakitkan.
.
.
.
Siapa sih yang ga mau rancangan pribadinya ga dikabulkan?
Aku maunya sekarang...
Aku maunya jadi kaya gini...
Aku maunya di sana...
Aku maunya di sini aja...
Aku maunya sama dia aja...
Aku maunya yang itu...
Daftar ini bisa diperpanjang.

Atau sebaliknya. Sangat tidak ingin...
Aku ga mau sekarang...
Aku ga mau jadi kaya gini...
Aku ga mau di sana...
Aku ga mau disini...
Aku ga mau sama dia...
Aku ga mau yang itu...
Dan daftar ini pun bisa diperpanjang

Bahkan hal-hal tersebut dibikin embel-embel pemanis supaya Tuhan berkenan mengabulkan. Mencoba merayu Tuhan dengan berbagai cara. Atau mencoba berserah sekalipun hanya untuk keinginan tersebut dikabulkan. Tipu muslihat sedang dilakukan. Mencoba melakukan negosiasi dengan Tuhan. Mungkin ga terucap dan kelihatannya bahkan baik baik saja. Tapi, Tuhan melihat hati. Hal-hal tersebut dapat tanpa sadar terjadi karena kita hanya dapat melihat permukaan hati kita. Hanya pertolongan Allah yang menyanggupkanku untuk bisa melihat lebih dalam. Inilah kekuatan Injil itu.

Dan ketika hal yang terjadi berbanding terbalik dengan harapan lo, ketika lo melihat betapa busuknya hati lo namun tetap lo pelihara bahkan tetap lo perjuangkan, rasanya...
Takut. Derita. Ratap. Patah hati. Sakit hati. Sesak. Kepingan. Serpihan. Porak-poranda.

"Masalahnya adalah iman yang sehat secara emosi mengakui hal-hal berikut:
     - Saya bingung
     - Saya tidak tahu apa yang sedang Allah lakukan sekarang ini
     - Saya terluka
     - Saya marah
     - Ya, ini misteri
     - Saya sangat sedih saat ini
     - O Tuhan, mengapa Engkau meninggalkan aku?"
Peter Scazzero, Emotionally Healthy Sprituality.

Krisis iman melanda. Dihadapkan dengan tembok. Kegelapan menyelimuti.
Who is the pilot? Who is the controller?

Menemukan ayat ini di timeline Facebook seorang teman...

Mazmur 127: 1 - Nyanyian Ziarah Salomo

Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.

"Sendainya Allah menjawab doa-doa kita dengan segera, sesuai keinginan kita, kita akan menjadi orang Kristen yang 'miskin'. Syukurlah, Allah terkadang menunda jawaban-Nya untuk terlebih dahulu meniadakan keegoisan atau hal lain supaya kita layak di Kerajaan-Nya."
D. Martyln Lloyd-Jones, Meski Gentar Tetap Tegar
.
.
.
Pelayanan Stufell Sabtu 20 Juni nanti terasa sangat berbeda. Dipanggil sekaligus menjadi pemusik dan PPA (ga bisa milih salah satu aja apa? hahah) membawa aku menikmati Tuhan lebih mendalam. Sebagai pemusik sangat menikmati dua buah lagu. Kenapa Allah mempercayakan pelayanan di saat kaya gini ya?

Andaikan Ku Harus Memilih

Kasih setia-Mu Tuhan
Lebih dari hidupku
Jalan-jalan-Mu ya Tuhan
Terbaik bagiku

Dari s'mua yang Kau katakan
Tiada dusta ku temui
Dari s'mua yang Kau janjikan
Tiada yang tak terpenuhi

Andaikan ku harus memilih
Tetap hatiku pada-Mu
Tak satupun dapat menggantikan-Mu
Hanya Kau yang berarti bagiku

Lebih dari semua yang ada
Kaulah segalanya bagiku
Tak ingin ku berpaling dari-Mu
S'lamanya ku akan menyembah-Mu Tuhan

Pilihan ada banyak. Ada kekal, ada binasa. Ada setia, ada khianat. Ada taat, ada berontak. Ambil pilihan yang mana? Menikmati bagian refrein yang menyatakan "tetap hatiku pada-Mu". Bicara hati bukanlah hal yang mudah. Bisa saja saat ini aku mengatakan demikian, namun entah besok entah kapan, mulutku bisa tidak sejalan dengan hatiku. Kiranya ketika nanti kembali jatuh, lagu ini pun dapat menguatkan kembali.

BLP 368. Tuhan Itu Baik dan Benar (Mazmur 25: 8-10)

Tuhan itu baik dan benar, Tuhan itu baik dan benar
     Penegasan ya? Dia adalah baik dan benar.

Sebab itu Ia menunjuk jalan kepada orang yang sesat
     Okay I was lost.. Dan Ia mengembalikanku ke jalan-Nya

Ia membimbing orang yang rendah hati
     Yap, ketika aku tidak merendahkan hatiku, aku memimpin diriku sendiri. That's why "Lord, let my heart be good soil."

Ia membimbing menurut hukum
     Seturut dengan kehendak-Nya, aturan-Nya

Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang yang rendah hati
     Huft penegasan lagi. Hati yang mau merendahkan dirinya di hadapan-Nya akan bisa lebih tenang mendengar apa yang menjadi kehendak-Nya.

Segala jalan Tuhan adalah kasih setia, segala jalan Tuhan adalah kebenaran
     Ya, benar. Jalan-Nya adalah suatu bentuk kesetiaan dan mutlak kebenaran.

Bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya yang berpegang pada peringatan--Nya.
      Kebenaran dan kasih setia jalan Tuhan hanya akan dapat dilihat oleh mereka yang teguh di dalam Tuhan

Lagu ini sejenak terlintas saat aku baru selesai PA dari Matius 7: 13-20. Merenungkan jalan yang sempit adalah jalan yang disuruh Kristus untuk dilalui. Jalan-Nya ga enak. Pantesan cuma sedikit orang yang melaluinya. Bahkan harus mengorbankan sesuatu untuk bisa paling tidak memasuki jalan yang sempit itu. Apalagi semakin melewati jalan itu, pengorbanan, kesengsaraan, penderitaan, semakin terasa. Namun di akhir jalan ini, kita berjumpa dengan kekekalan. Maka itu, jalan yang sempit ini adalah jalan kasih setia dan jalan kebenaran. Hanya saja hanya dapat dilihat dan dilalui oleh orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-Nya.

Ternyata, mazmur ini ditulis oleh Daud. Hahahah, you are great, David!
.
.
Teringat sharing Kak Febyan di PMKJ hari selasa yang bener-bener berkorban untuk tetap setia dalam Tuhan dan pelayanan. Perjalanan bolak-balik tentu memakan waktu dan energi yang banyak. Pasti sangat melelahkan. Namun, semua pelayanan yang kita terima akan benar-benar diperjuangkan jika menyadari secara sungguh-sungguh bahwa itu semua hanya semata kasih karunia Allah. Bahkan, awalnya sempet males buat PA Stufell ini. Kalo aja Kak Lukas engga mengingatkan sharing Kak Febyan kemaren hahahah

Selamat melayani, selamat berkorban.
Gadol Elohai!

Selasa, 16 Juni 2015

The Wall - A Journey of Sacrifice

"Spiritualitas yang sehat secara emosi mengharuskan Anda menembus tembok penderitaan - atau yang disebut orang di zaman dahulu sebagai, "malam gelap bagi jiwa." Bagi banyak orang, melihat masa lalu untuk dapat melangkah ke masa depan mendorong mereka untuk berhadapan dengan Tembok tersebut. Yang lainnya terpojok di sana melalui keadaan dan krisis yang berada di luar kontrolnya."

"Tidak peduli bagaimana kita bisa sampai di sana, setiap pengikut Yesus pasti di satu titik akan menghadapi Tembok ini. Spiritualitas yang sehat secara emosi dapat membantu menyediakan (sebagian) petunjuk jalan yang akan menunjukkan bagaimana kita bisa menembus Tembok itu dan apa artinya memulai hidup di balik Tembok tersebut."
.
.
.
"Kita melihat hal yang sama dalam kehidupan Abraham. Dia menunggu di Temboknya sendiri selama dua puluh tahun sebelum anaknya yang pertama lahir dari Sarah istrinya. Sepuluh sampai tiga belas tahun kemudian Allah memimpin dia menghadapi Tembok yang lain - mengorbankan anak yang sudah ditunggu lama, Ishak, di altar.
Peter Scazzero, Emotionally Healthy Spirituality.

Coincidence?

Well, Engkau yang menepatkanku berhadapan dengan Tembok ini sekarang. Engkau yang mempercayakan semuanya untuk ku tanggung. Dan, aku harus siap. Karena Engkau sudah terlebih dahulu menderita untukku.

Apa lagi yang bisa aku serahkan untuk Engkau hancurkan?

Minggu, 14 Juni 2015

"Lihat ke Atas"




Astonishing!
The time is so perfect!
It starts with Word and it ends with Word

A song of ascents

I lift my eyes to the mountains
     where does my help come from?

My help comes from the LORD
     the Maker from heaven and earth

He will not let your foot slip
     he who watches over you will not slumber

Indeed, he who watches over Israel
     will nether slumber nor sleep

The LORD watches over you
     the LORD is your shade at your right hand

The sun will not harm you by day
     nor the moon by night

The LORD will keep you from all harm
     he will watch over the life

The LORD will watch over your coming and going
     both now and forevermore

"Along life's path, how we need to keep our eyes fixed on God, our source of help. When we're feeling overwhelmed and discouraged, it's all right to say aloud, "Look up!"".

Keep your eyes on God - your source of help

.
.
.

SAM, LOOK UP!

Break Me Down to Look You Up

Mold me
Satisfy me with your love
Fill the hole with your presence
Make me intact
You are too kind to let me alone
Thy Word comforts me
So, I will let You be my pilot now

Thank you for every brokenness, Lord.
.
.
.

*And suddenly my AKK post this on his wall

"Anything and everything may, or have failed. But my God will not fail." Marcel

Minggu, 07 Juni 2015

Sacrifice

When Abraham was asked by God to sacrifice his son, Abraham showed his love to God by sacrificing Isaac as an expensive of offering.

When God gives His Son to die for us, He gives the most priceless offering ever.

I would like to make a conclusion that the heart of giving the best is the heart of brokenness. Look at Abraham! He offered something meaningful after a long-period waiting whereas he had just had a birth! If only Abraham did not love God, he would not did such a thing.
Painful
Broken
Sorrow
Hurt
Disappointed
But, still obey Lord.

There is a sacrifice in following Jesus.

Even more, the heart of God.
Father sacrifices The Lamb of God, just for the sinful creatures. Cross is proving how painful Father is. Is there anything else seeing His Son being dishonorable slaughtered?

So, who would you sacrifice as a fragrant offering in following Jesus?

.
.
.
.

Anyway, is there anything in this world belong to us? Do we have any right to claim everything as our own? There is no such a thing belong to us, right? So, actually God does not ask something from us but take something His own.

Where is my guitar? Haha.. Let's play the music on!

When my heart is hard, break the stone away.
Where my heart is cold, warm it with the day. 
When my heart is lost, lead me on your way.
Lord, let my heart, Lord, let my heart, Lord, let my heart be good soil.
(Lord, let my heart be good soil)

There is a place, locked in my will
Where I would move as I would choose
But, in that place, Lord You must reign
And I must loose my will for Thine

There is a place hid in my heart
Where secret dreams and hopes I guard
But, in that place Lord You must reign
And I must lay them down to die.
(There is a place)

All that we have
All that we are
All that we hope to be
We give to You, We give to You
(We are an offering)