Kemana api yang dahulu berkobar?
Kini padam dihembus angin
Kemana surya yang dahulu begitu hangat?
Kini menggigil di tengah malam
Kemana sapu lidi yang dahulu kokoh?
Kini patah karena terpisah
Kemana cawan yang dahulu melimpah?
Kini kering tak berbekas
Kemana embun yang dahulu menyejukkan?
Kini gelisah yang menggerahkan
Kemana tawa yang lepas?
Kini senyum dalam sandiwara
Kemana madu yang dahulu begitu manis?
Kini busuk bagaikan bangkai
Kemana oase di tengah padang gurun?
Kini hanya fatamorgana
Kemana ramai di ruang utama?
Kini hampa di lorong dimensi
Kemana kunci yang membebaskan?
Kini terdiam dalam belenggu
Kemana kisah yang begitu gamblang?
Kini sirna mengambang
Kemana mayor dalam sebuah Entertainer?
Kini minor dalam sebuah Rhapsody
Kemana hijaunya daun dengan pohon yang rindang?
Kini semua bergururan
Kemana lembutnya sehelai sutera?
Kini darah dalam balutan kasa
Kemana pelangi indah berseri?
Kini hitam-putih menjadi kelabu
Kemana baja yang tahan banting?
Kini keropos tergerus sang waktu
Kemana harumnya aroma kayu putih?
Kini hambar karena telah layu
Kemana kemilau pelita Nirawana?
Kini gelap gulita menyelimuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar