Jeritan untuk Merasakan Iman, Cries of The Heart - Ravi Zacharias menjadi bab yang sepertinya seluruh bab ini cuma ngomongin gua. Kena dalam segala sisi. Allah memenuhkan kekosongan, memulihkan sakit hati, dan menemani kesepian. Meskipun belum sepenuhnya, tapi mulai bisa merasakan manisnya Allah :")
Secara ringkas Ravi Zacharias menuliskan pon-poinnya:
Kita harus mendengar Allah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya (waktu khusus untuk berdua dengan Allah)
Kita berbicara pada diri kita sendiri tentang apa yang kita tahu adalah kebenaran (kebenaran adalah mutlak, tidak seperti perasaan yang berubah-ubah)
Kita menyuruh emosi kita taat (destroy that monster!).
Kita membangun persahabatan yang tahan lama dan yang akan menguatkan kita waktu kita lemah (isolasi adalah bunuh diri).
Kita menarik kekuatan dari gereja untuk menopang kita (a place of healing)
Kita menikmati suara dan inspirasi musik yang diberikan Allah pada umat-Nya (keharmonisan mahakarya yang menggetarkan jiwa)
"Bawalah perasaan Anda pada salib. Percayakan dalam pemeliharaan-Nya, dan Dia akan menjaganya bagi Anda"
Jika suatu saat Allah menghendaki suatu kehancuran lagi, kiranya bisa lebih dewasa meresponi penghancuran tersebut
I wonder how many people were hurt by my words and my attitude.
Forgive us, Lord.
As you have already forgiven me, let me forgive them, so we can forgive each other.
I pray for everyone who have been hurt to have a healing in their heart.
When I finished this writing, I checked my facebook and found Timothy Keller had posted a status:
"When you forgive, that means you absorb the loss and the debt. You bear it yourself. All forgiveness, then, is costly."
When I finished this writing, I checked my facebook and found Timothy Keller had posted a status:
"When you forgive, that means you absorb the loss and the debt. You bear it yourself. All forgiveness, then, is costly."
Soli Deo Gracia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar