Sahabat Kecil by Gita Tunggal Crescendo Singers League

Sabtu, 12 Desember 2015

Hula Hula Hula

Well, kalau memang harus masih lanjut dihancurkan aku telah siap kok. Hanya kalau boleh memohon anugerahkan juga aku hati yang siap menjalani hal ini. Kalau memang masih harus pahit lagi, silakan Tuhan. Kalo memang tiba tiba traumanya balik lagi, silakan Tuhan. Asalkan dia pulih. Kalaupun ternyata bukan ini tujuan-Mu tolong aku melihat dari perspektif Engkau saja.

Sangat tepat waktu dibilang 'waktunya belum tepat'. Karena memang aku juga menyadari kondisiku yang sebenarnya sama kosongnya dengan orang ini. Kayanya sih agak aneh aja kalo orang kosong mencari tempat pertolongan dengan orang yang juga kosong. Aku juga masih harus dipersiapkan dulu tapi yah cara dipersiapkannya itu yang harus banyak banyak long-suffering.

Nunggu waktunya Tuhan aja lah sambil terus didoakan. Sekalipun keliahatannya mustahil. Yah mungkin yang ku butuhkan sekarang ini adalah iman. Semua akan indah pada waktunya. Kalo kata Kak Fifi itu ketika mendoakan seseorang akan ada aja tuh info info yang datang sendirinya ke kita. Bagian kita yah mau setia doain atau engga.

.
.
.
.
.

Bersiaplah Manusia.

Akan ada saatnya semua mimpi indah enyah begitu saja.
Akan ada saatnya semua kenyamanan enyah begitu saja.

Akan ada saatnya kita diminta pergi.
Akan ada saatnya kita diminta tinggal.

Akan ada saatnya manis jadi pahit.
Akan ada saatnya mekar jadi layu.

Akan ada saatnya tawa jadi tangis.
Akan ada saatnya ramai jadi sepi.

Akan ada saatnya melepaskan.
Akan ada saatnya merindukan.

Akan ada saatnya kegelapan menyelimuti.
Akan ada saatnya keheningan menemani.

Akan ada saatnya terbelenggu
Akan ada saatnya terhilang.

Akan ada saatnya perkataan jadi pisau.
Akan ada saatnya sikap jadi bumerang.

Akan ada saatnya manusia memakan manusia.
Akan ada saatnya Sang Khalik bukanlah Sang Khalik.

Sebuah khayalan gila.
Sebuah diksi tak terkatakan.
Antara gelapnya dosa, dan kehendak Allah jadi satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar