Sahabat Kecil by Gita Tunggal Crescendo Singers League

Selasa, 16 Juni 2015

The Wall - A Journey of Sacrifice

"Spiritualitas yang sehat secara emosi mengharuskan Anda menembus tembok penderitaan - atau yang disebut orang di zaman dahulu sebagai, "malam gelap bagi jiwa." Bagi banyak orang, melihat masa lalu untuk dapat melangkah ke masa depan mendorong mereka untuk berhadapan dengan Tembok tersebut. Yang lainnya terpojok di sana melalui keadaan dan krisis yang berada di luar kontrolnya."

"Tidak peduli bagaimana kita bisa sampai di sana, setiap pengikut Yesus pasti di satu titik akan menghadapi Tembok ini. Spiritualitas yang sehat secara emosi dapat membantu menyediakan (sebagian) petunjuk jalan yang akan menunjukkan bagaimana kita bisa menembus Tembok itu dan apa artinya memulai hidup di balik Tembok tersebut."
.
.
.
"Kita melihat hal yang sama dalam kehidupan Abraham. Dia menunggu di Temboknya sendiri selama dua puluh tahun sebelum anaknya yang pertama lahir dari Sarah istrinya. Sepuluh sampai tiga belas tahun kemudian Allah memimpin dia menghadapi Tembok yang lain - mengorbankan anak yang sudah ditunggu lama, Ishak, di altar.
Peter Scazzero, Emotionally Healthy Spirituality.

Coincidence?

Well, Engkau yang menepatkanku berhadapan dengan Tembok ini sekarang. Engkau yang mempercayakan semuanya untuk ku tanggung. Dan, aku harus siap. Karena Engkau sudah terlebih dahulu menderita untukku.

Apa lagi yang bisa aku serahkan untuk Engkau hancurkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar