"Kasih kita kepada Kristus terbukti nyata lewat kasih kita kepada sesama. Kasihilah orang-orang itu."
"Engga. Untuk yang satu ini"
"Tidak ada ketaatan yang dikerjakan sebagian karena itu pun ketidaktaatan"
"........................................."
Mungkinkah aku pun serta tertolong oleh darah-Nya?
1 Samuel 15. Saul tidak taat kepada Allah ketika dia "sebagian taat kepada Allah"
Rasanya masih sulit. Kenapa perintahnya harus kasihi sesama? Kenapa engga perintah untuk diutus pergi entah kemana gitu? Aku akan dengan senang hati pergi.
Sama seperti Saul yang mencari-cari alasan untuk menyatakan dirinya memang taat kepada Allah, aku pun sama. Cukup sebagian melakukan ketaatan.
Untuk tidak membunuh aja itu sudah penyangkalan diri yang besar. Kenapa masih harus mengasihi?
Cukup untuk koordinasi aja. Ga lebih. Ga mau jalin relasi yang dalam ataupun mengasihi.
Asma ku udah berapa kali kambuh karena flashback masa itu. Emangnya enak? Kalo udah gini ga ada cara lain kecuali tidur biar lebih rileks. Dan kalo tidur berarti numpuk kerjaan. Kenapa masih harus mengasihi?
Sebenarnya berhala apa atau siapa yang sekarang aku sembah? Kenapa jadi sangat sulit untuk tunduk pada kedaulatan Allah? Kenapa sekarang jadi sangat gampang jatuh? Kenapa jadi sangat labil? Kenapa sekarang tidak jadi militan lagi?
.
.
.
Tabuh genderang kembali bergemuruh
Dua kehendak sedang beradu
Kepada siapa aku menundukkan diri?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar