Kemanakah Kau membawaku pergi?
Di depan tampaknya gelap dan penuh liku
Aku takut dan khawatir akan hari esok
Perjuangannya akan makin berat dan rasanya serba tidak pasti
Jalan manakah yang akan Kau bukakan?
Studi lanjut?
Pekerjaan?
Relasi dengan pasangan?
Kalau aku memperjuangkannya secara bersamaan, apakah aku sanggup?
Tantangannya bisa jadi datang bertubi-tubi
Aku sedang sulit melihat rancangan-Mu
Mengikuti-Mu memang tidak pernah mudah
Aku hanya seorang manusia dan terbatas yang sedang mencoba belajar mengenal siapa Engkau
Aku mohon kekuatan-Mu
Aku mohon hikmat-Mu
Aku mohon penyertaan-Mu
Aku tahu aku tidak bisa menjalani sendirian
.
.
.
David’s prayer can be a model for us today. When I am afraid—in times of fear or accusation, we turn to God. I put my trust in you—we place our battle in God’s powerful hands.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar